Wednesday, August 10, 2016

Agen Bola - Isco Ingin Bertahan di Real Madrid

Agen Bola - Isco Ingin Bertahan di Real Madrid - Pemain tengah Real Madrid, Isco tampaknya tak ingin meninggalkan klub meski tak mendapat jaminan bermain dari pelatih Zinedine Zidane. Niatan Isco tersebut diungkapkan langsung oleh sang ayah, Paco Alcorcon.


Agen Bola - Isco memang sepanjang musim lalu terus dikaitkan dengan beberapa tim lain. Pemain kelahiran Malaga tersebut dinilai tak mampu bersaing dengan lini tengah Real Madrid dan hanya dijadikan pemain cadangan.

Sementara itu dari pihak Zidane, dirinya bersikeras ingin mempertahankan mantan pemain Malaga tersebut. Namun berulang kali pelatih berpaspor Prancis tersebut tak berani menjamin posisi Isco di skuad utamanya.

Seperti diberitakan Football Espana, Alcorcon menyebut anaknya sangat betah di Santiago Bernabeu. Ia juga mengatakan bahwa anaknya siap memperpanjang kontrak. Kontrak Isco bersama Real Madrid sendiri masih berlaku hingga 2018.

“Ia ingin melanjutkan kariernya di Real Madrid dan yang terpenting dirinya ingin segera memperpanjang kontrak bersama Madrid,” ujar Alcorcon seperti diberitakan Football Espana, Kamis (11/8/2016).

“Benar jika ada beberapa klub besar yang berminat untuk mendatangkan dirinya. Tetapi kami tak tertarik dengan itu,” tandasnya.

Agen Bola - Wilshere: Pogba Cocok Main di Liga Inggris

Agen Bola - Wilshere: Pogba Cocok Main di Liga Inggris - Gelandang Arsenal, Jack Wilshere, yakin kalau rekrutan anyar Manchester United, Paul Pogba akan bisa sukses di Liga Inggris. Menurutnya, gaya bermain Pogba memang cocok dengan karakter sepakbola Negeri Ratu Elizabeth.

Agen Poker Online Terpercaya

Agen Bola - Pogba baru saja bergabung dengan Setan Merah setelah dibeli seharga 89 juta pounds dari Juventus.

“Saya cukup mengenal Pogba, saya sempat bermain melawannya ketika ia masih bermain di tim muda Man United. Anda selalu bisa katakan bahwa saat itu ia sudah punya sesuatu yang istimewa,” kata Pogba kepada Express, Rabu (10/8/2016).

“Saya sedikit terkejut ketika ia pergi, namun ia jelas lantas tampil bagus dan mencatat karier yang bagus di Italia. Ia memiliki talenta yang istimewa dan Liga Inggris akan jadi tempat yang lebih baik dengan kehadirannya. Gayanya sangat Inggris dan saya kira ia akan sukses disini,” urai pemain Timnas Inggris tersebut.

Agen Bola - Barkley Sedih dengan Kepergian Stones ke Man City

Agen Bola - Barkley Sedih dengan Kepergian Stones ke Man City - Playmaker andalan Everton, Ross Barkley, mengaku sangat sedih melihat rekannya, John Stones, meninggalkan klub dan bergabung dengan Manchester City. Barkley mengaku patah hati.

Agen Judi Online

Agen Bola -  Seperti diketahui, Stones baru saja memastikan kepindahan ke The Citizens dengan mahar transfer 50 juta pounds. Barkley dan Stones sendiri telah bersama-sama di Everton sejak tiga musim terakhir.

“Patah hati menyaksikan rekan saya pergi, akan merindukannya di tempat ini maupun di atas lapangan. Yang terbaik untukmu, teman,” tulis Barkley di akun Instagram miliknya, Rabu (10/8/2016).

Barkley sendiri sejatinya sempat dikaitkan dengan potensi transfer ke Man City musim kemarin, namun pada akhirnya ia memutuskan tetap bertahan di Goodison Park, setidaknya untuk musim ini.

Tuesday, August 9, 2016

Agen Bola - Ada John Stones di Daftar Skuat Liga Champions City

Agen Bola - Ada John Stones di Daftar Skuat Liga Champions City - Ada pemandangan menarik di daftar skuat Manchester City untuk play-off Liga Champions. Ada nama bek Everton John Stones di sana.

Agen Bola Online Terpercaya

Agen Bola - Stones memang sedang dikait-kaitkan dengan City di bursa transfer musim panas ini. Tapi sejauh ini belum ada kesepakatan yang terjalin.

Kabar teranyarnya City sudah siap memberikan penawaran senilai 50 juta poundsterling untuk bek 22 tahun itu. City agak terdesak untuk mendatangkan bek mengingat Vincent Kompany masih cedera dan akan absen setidaknya sampai awal September.

Sedang Eliaquim Mangala malah dikabarkan akan dilepas. Secara keseluruhan, City juga cuma punya stok bek tengah murni terbatas sampai sekarang. Selain Kompany dan Mangala, nama lainnya adalah Nicolas Otamendi serta Jason Denayer yang relatif kurang teruji.

Nah, penggemar City boleh berharap besar bahwa transfer Stones segera diumumkan. Sebabnya dalam daftar susunan pemain untuk play-off Liga Champions yang dirilis UEFA, ada nama Stones di sana lengkap dengan nomor punggung 24.



Screenshot UEFA.com


City akan menjalani laga play-off kontra Steaua Bucuresti untuk tiket fase grup Liga Champions. Leg pertama digelar di Bukares, Rabu (17/8/2016) dinihari WIB mendatang. Sementara leg kedua berlangsung di Etihad Stadium, Kamis (25/8).

Jadi, apakah transfer Stones sebenarnya sudah dituntaskan City?

Agen Bola - Tak Ada Pemain yang Lebih Besar dari Juventus

Agen Bola - Tak Ada Pemain yang Lebih Besar dari Juventus - Paul Pogba meninggalkan Juventus. Gelandang asal Prancis tersebut kembali ke kesebelasan lamanya, Manchester United. "Setan Merah", julukan Manchester United, harus mengeluarkan nilai transfer yang memecah rekor transfer dunia, yakni 105 juta euro atau lebih dari 1,5 triliun rupiah.


Agen Bola -Yang menjadi pembicaraan tentunya nilai transfer yang sangat fantastis tersebut. Pro dan kontra lahir karenanya. Ada yang menilai layak, begitu juga sebaliknya, tergantung perspektif. Tapi apapun itu, Pogba tak lagi bermain di Juventus.

Bagi Juventus, sekali lagi mereka membuktikan bahwa tak ada yang lebih besar dari klub itu sendiri. Pemain selalu datang dan pergi. Tapi di Juventus, para pemain penting tampak begitu mudah angkat kaki. Selalu ada alasan di balik itu semua, begitu juga akibatnya.

Jika Ingin Pergi, Silakan Pergi

Dalam empat tahun kebersamaan Pogba dan Juventus, musim 2015/2016 merupakan musim di mana Pogba benar-benar menjadi pemain penting Juventus di lini tengah. Musim lalu, tak ada lagi Andrea Pirlo dan Arturo Vidal. Claudio Marchisio pun berkutat dengan cedera. Pogba, yang mendapatkan nomor punggung 10, nomor keramat di Juventus, mendapatkan beban terbesar untuk bisa menjadi pembeda bersama Sami Khedira, Roberto Pereyra, Hernanes, Stefano Sturaro, Mario Lemina, hingga Simone Padoin di pos gelandang.

Perannya begitu vital kemudian. Total 49 kali bermain dalam semusim menjadikannya sosok yang tak mudah tergantikan dalam skuat. Pogba sendiri selalu menjawab kepercayaan sang pelatih, Massimilliano Allegri. Selain mencetak 10 gol di segala ajang, ia menjadi pemain dengan assist terbanyak Serie A (12 assist) bersama Miralem Pjanic.

Tapi betapa pentingnya sosok Pogba tak menjadikan alasan bagi Juventus untuk tetap mempertahankannya. Mereka ingin, tapi Pogba lebih ingin hengkang ketimbang bertahan. Juve pun akhirnya mempersilakan pergi.

Bukan kali ini saja Juventus kehilangan pemain terbaiknya. Juventus memang selalu membukakan pintu keluar bagi mereka yang ingin hengkang. Carlos Tevez dan Vidal misalnya, meski Juve masih membutuhkan tenaga keduanya, tapi "Si Nyonya Tua" tak ragu untuk melepasnya pada musim lalu.

Tevez dan Vidal hengkang bukan karena Juve yang menendang mereka. Keduanya meninggalkan Juve dengan ambisi pribadi. Tevez ingin pulang ke Argentina untuk membela Boca Juniors, sementara Vidal ingin meraih Liga Champions bersama Bayern Munich (dan ia belum mendapatkannya).

Pogba pun demikian. Manchester United mungkin pernah mencampakkannya. Tapi bagaimanapun, Manchester adalah kota tempat ia tumbuh, di mana ia mengatakan "lebih memiliki banyak teman di Manchester daripada di Turin". Belum lagi dengan proyek Manchester United bersama Jose Mourinho yang tampak menjanjikan.

Hanya saja Juventus tak terlalu khawatir karenanya. Kehilangan Pogba, bukan berarti kehilangan segala-galanya. Mereka bisa kembali membangun kejayaan mereka sendiri, sebagaimana yang sudah mereka lakukan selama ini, bahkan dari Serie B sekalipun. Juventus tak pernah menggantungkan nasibnya pada satu pemain. Jika pemain ingin pergi, sehebat apapun pemain itu, pintu keluar terbuka lebar-lebar.

Juventus memang lebih ingin memiliki pemain-pemain yang loyal pada klub. Bianconeri membutuhkan pemain yang siap berjuang habis-habisan untuk klub. Mungkin bisa juga dikatakan seperti ini, "Jika hati Anda telah memikirkan 'perempuan' lain, silakan tinggalkan 'Si Nyonya Tua'."


Dari situ Juventus bisa mendapatkan pemain yang memiliki semangat grinta. Semangat grinta ini merupakan semangat yang berhasil membangkitkan Juventus dari keterpurukan. Semangat grintaadalah semangat yang selama ini menjadi identitas Juventus. 

Grinta bisa juga diartikan sebagai semangat tim. Semangat tim yang utama. Bukan semangat Pogba, semangat Tevez, bahkan semangat Alessandro Del Piero sekalipun. Dan itulah yang membedakan Juventus dengan kesebelasan lain.

"Grinta merupakan cara Juventus hidup, cara jantung Juventus berdetak. Dan jantung kami harus seperti itu setiap kami berada di lapangan," ujar Vidal ketika Juventus berhasil menyamakan kedudukan usai tertinggal dua gol lebih dulu melawan Chelsea pada Liga Champions UEFA 2012/2013.

Andrea Pirlo dalam bukunya berjudul I Think Therefore I Play menceritakan lebih jauh apa itu Grinta. Ia memahami ini karena sebelumnya ia pernah bermain di kesebelasan rival, AC Milan dan Internazionale Milan, dan Juventus berbeda dengan kesebelasan yang pernah ia bela sebelumnya.

"Anda selalu tahu bahwa Juventus akan bertarung sampai mati dan berjuang sampai titik darah terakhir. Mereka pantang mundur, saat dihajar langsung bangkit lagi. Jika Anda bukan seorang bianconero, atau jika Anda tidak mengalami apa yang saya alami, Anda tidak akan pernah mengerti," ujar Pirlo dalam bukunya.Untuk memunculkan semangat grinta tentunya dibutuhkan pemain-pemain yang loyal untuk tim. Tidak akan bisa semangat grinta itu muncul jika sang pemain misalnya sudah memikirkan untuk hengkang. Karena itulah Juventus selalu melepas para pemainnya yang ingin hengkang, tak peduli seberapa hebat pemain tersebut.
Slaven Bilic, manajer West Ham United, mengatakan hal yang tak jauh berbeda tentang grinta baru-baru ini. Menurutnya, Juventus lebih dari sekadar klub. Dan pemain tak akan pernah lebih besar dari Juventus itu sendiri.

"'Si Nyonya Tua' merupakan salah satu kesebelasan besar Eropa, tapi mereka lebih dari sekadar klub. Saya sering menjadikan mereka sebagai model ketika saya berbicara pada pemain saya, staf saya, teman saya. Sepakbola merupakan olahraga, tapi di Juventus, sepakbola merupakan olahraga bagi para pria," ujar Bilic usai West Ham menjalani uji tanding menghadapi Juventus Minggu lalu (07/08/2016).

"Mereka sangat profesional, ini serius. Tak ada seorang pun yang lebih besar dari klub. Mereka memiliki pemain hebat dalam sejarah mereka seperti Michel Platini, Liam Brady, Zinedine Zidane, Roberto Baggio, Alessandro Del Piero, tapi tetap, Juventus-lah yang utama, individual berikutnya. Ini sangat hebat, dan harusnya setiap klub seperti itu," tambah Bilic.

Apa yang dikatakan Bilic tampaknya tidak berlebihan. Tengok saja, hampir tak ada pemain yang meninggalkan Juventus dengan citra buruk. Juventus dan pemainnya berpisah dengan baik-baik. Sebagian bahkan ingin terus bertahan, walau pada akhirnya semuanya tergantung kepentingan dan kebutuhan pelatih.

Simak juga pujian yang dilontarkan dari legenda Manchester United, Sir Alex Ferguson. Bagi manajer asal Skotlandia tersebut, Juventus merupakan model untuknya dalam membangun dinasti di Manchester United.

"Untuk menjadi contoh Manchester United, Juventus merupakan model kami, tim (Marcelo) Lippi," ujar Ferguson dalam otobiografinya. "Mereka sempat menjadi yang terbaik, mereka memberi kami pukulan. Momen terbesar kami ketika berhasil mengalahkan mereka pada 1999, menjadikan kami untuk seperti mereka, Juventus merupakan modelnya."

Pemain Bintang Pergi, Menguntungkan atau Merugikan?

Dalam melepas para pemain bintangnya, Juventus terus menjaga tradisi klub. Kehebatan pemain tak pernah lebih besar dari klub itu sendiri. Secara tidak langsung, Juventus menyeleksi para pemainnya; pemain mana yang siap berjuang untuknya dan pemain mana yang sudah tak lagi ingin berjuang untuk Juventus.

Secara moralitas hal tersebut sangat luar biasa. Namun di sisi lain, dengan seperti ini, Juventus justru harus terus membangun baru kekuatan mereka setiap musim, khususnya dalam beberapa tahun terakhir.



AFP PHOTO / MARCO BERTORELLO

Juventus memang mendominasi Serie A dalam lima tahun terakhir. Namun jika berbicara Liga Champions yang menjadi target tertinggi mereka saat ini, Juventus masih belum memiliki wajah yang garang, setidaknya di hadapan klub-klub kandidat juara seperti Real Madrid, Barcelona, Bayern Munich, atau Paris Saint-Germain.

Kesebelasan-kesebelasan di atas memiliki pemain terbaik, dan terus mendatangkan pemain terbaik lainnya untuk meningkatkan kualitas tim. Sedangkan Juventus, dalam perjalanannya menggapai trofi "Si Kuping Besar", selalu kehilangan pemain terbaiknya.

Usai menjadi runner-up Liga Champions 2015 misalnya, Juve kehilangan Tevez, Pirlo, dan Vidal. Sementara saat menghadapi Bayen Munich setelahnya, sosok Vidal digantikan Hernanes, kedalaman skuat menjadi masalah dan Juventus akhirnya harus tersingkir lebih dini (babak 16 besar).

Juventus saat ini tengah kembali lagi membangun skuat untuk menjuarai Liga Champions 2016/2017. Cukup menjanjikan tentunya ketika pemain-pemain seperti Daniel Alves, Miralem Pjanic, hingga Gonzalo Higuain bisa didatangkan. Namun skuat Juventus tentunya akan lebih mengerikan lagi jika Pogba masih menjadi bagian dari skuat Juventus musim ini.

Meskipun begitu, pada akhirnya filosofi klub tetaplah yang utama bagi Juventus, dan Juventus telah melepas Pogba sebagai bukti keteguhan mereka memegang tradisi. Mereka tinggal membuktikan diri bahwa tanpa Pogba, Juventus tetap bisa mendapatkan scudetto dan bahkan menjuarai Liga Champions. Karena jika sampai gagal di Eropa (lagi), bisa jadi keputusan melepas para pemain terbaiknya akan menjadi keputusan yang kurang tepat, yang bisa disesali di kemudian hari.

Agen Bola - Lamanya Proses Transfer Juga Bikin Pogba Tak Nyaman

Agen Bola - Lamanya Proses Transfer Juga Bikin Pogba Tak Nyaman - Isu kepindahan Paul Pogba dari Juventus ke Manchester United berjalan cukup lama sampai akhirnya terwujud. Proses itu tak cuma mengganggu fans, tapi juga Pogba.

Agen Bola Online Terpercaya

Agen Bola - Pogba telah resmi berganti seragam dari Juve ke MU. Dia akhirnya pulang ke Old Trafford setelah pergi secara cuma-cuma pada 2012 lalu.
MU harus menggelontorkan uang besar untuk memulangkan lulusan akademinya itu. Nilai transfernya mencapai 89 juta poundsterling, yang masih bisa bertambah tergantung performa.

Kabar kepindahannya sendiri sudah berjalan sejak akhir musim kemarin. Rumor Pogba terus menguat seiring sejumlah 'pertanda', mulai dari iklan Adidas (penyuplai apparel MU), akun instagram Chevrolet (sponsor MU) yang mem-follow Pogba, sampai foto coretan formasi Mourinho di papan tulis.
Buat pendukung MU atau Juve, hal ini tentu bikin geregetan. Pendukung MU jelas ingin segala sesuatunya menjadi jelas, apakah Pogba akan pulang atau tidak. Sementara pendukung Juve tentunya berharap bintang Prancis itu tak pergi dan rumornya berakhir.

Ternyata Pogba sendiri juga merasa terusik dengan panjangnya proses transfer. Bagaimanapun, dia tak bisa memberikan pernyataan yang mendahului karena terikat kesepakatan hukum.
Transfer ini berjalan begitu lama karena ini adalah sebuah keputusan yang besar dan melibatkan banyak pemikiran dan banyak yang harus dilakukan. Penantiannya sama mengganggunya untuk saya sebagaimana untuk kalian," ungkap Pogba dalam ucapan pamitnya kepada Juve lewat akun Instagram.

"Untuk semua suporter yang menulis komentar di halaman saya soal rumor transfer, saya sudah membaca semua dan terima kasih atas pesan-pesan antusiasnya. Maaf karena tidak merespons sebelumnya, secara hukum saya tidak bisa bicara," demikian Pogba.

Monday, August 8, 2016

Agen Bola - Dua Gol Kontroversi PSS Sleman Buat Asisten Wasit Dikeroyok Pemain Persinga Ngawi

Agen Bola - Dua Gol Kontroversi PSS Sleman Buat Asisten Wasit Dikeroyok Pemain Persinga Ngawi - Dua gol kontroversial Tri Handoko dan Rizky Novriansyah, yang berujung pada pengeroyokan asisten wasit mewarnai kemenangan tiga gol tanpa balas PSS Sleman atas tamunya, Persinga Ngawi dalam lanjutan Grup 5 Indonesia Soccer Championship (ISC) B di Stadion Maguwoharjo, Minggu 7 Agustus 2016.

Agen Bola Online Terpercaya

Agen Bola - Di menit-menit awal, skuat Super Elang Jawa langsung menggebrak tamunya. Ketika pertandingan baru memasuki menit ke-4, skuat asuhan Seto Nurdiyantoro sudah mendapatkan peluang emas.

Striker Rizky Novriyansyah yang bergerak ke sektor sayap kanan, melepaskan bolacrossing matang tepat ke mulut gawang Persinga Ngawi yang dikawal M. Pujiantoro. Tri Handoko yang berdiri bebas di tiang jauh, menyundulnya.

Bola sebenarnya sempat diamankan oleh Pujiantoro, sayangnya kurang sempurna. Namun, melihat asisten wasit I mengarahkan bendera ke arah tim tuan rumah, wasit Hipni asal Jakarta Utara pun menganggap bola telah melewati garis gawang.

Ulah wasit itulah yang lantas memicu protes keras para pemain Persinga Ngawi terhadap Asisten Wasit I. Akibatnya, pertandingan pun sempat terhenti sekira 10 menit lantaran suporter PSS Sleman ikut memperkeruh suasana dengan melakukan pelemparan ke arah bangku pemain cadangan Persinga Ngawi.

Setelah pertandingan dilanjutkan, dominasi permainan ternyata masih milik tuan rumah. Serangan yang banyak bersumber dari sektor sayap kanan membuat tim tamu semakin kewalahan.

Barulah ketika memasuki menit ke-17, giliran Dicky Prayoga yang melepaskan umpan silang. Tri Handoko yang dengan cerdik mencari ruang kosong menerima bola. Dengan cermat pula ia melakukan placing ke sudut tiang jauh gawang Persinga Ngawi. Skor pun berubah menjadi 2-0 dan bertahan hingga turun minum.

Kontroversi kembali terjadi di menit ke-66, kejadian berawal dari tendangan keras Rizky Novriansyah di dalam kotak penalti yang sempat membentur mistar gawang sebelum akhirnya memantul ke rumput. Menganggap pantulan bola sudah terjadi di dalam garis gawang, wasit pun mengesahkan gol itu.

Akibatnya, asisten wasit I yang berdiri di sisi terdekat gawang pun kembali diserang pemain Persinga Ngawi. Bahkan, protes yang mereka lancarkan kali ini jauh lebih keras. Asisten wasit, Asep Rohaendi menjadi bulan-bulanan pemain Laskar Alas Ketonggo.

Setelah berhasil dilerai, ofisial tim Persinga Ngawi yang tampak sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit memutuskan untuk menarik semua pemainnya ke luar lapangan. Akibatnya, pertandingan pun kembali diskors untuk yang kedua kalinya.

Sekira 15 menit, pihak tim tamu melunak. Menghindari sanksi walk out (WO) mereka memutuskan untuk melanjutkan permainan.

Akibat pengeroyokan itu, dua pemain Persinga Ngawi, Andre Eka Prasetya dan M Fatkhurrosi pun diganjar kartu merah. Keduanya dianggap melakukan provokasi pemukulan dan pengeroyokan terhadap asisten wasit I.

Di 24 menit yang tersisa, PSS Sleman seharusnya bisa menambah angka. Unggul jumlah pemain seharusnya mampu mereka maksimalkan. Nyatanya, Laskar Sembada gagal menambah angka. Kendati Seto sempat memasukkan Oya Winaldo dan Jodi Kurniadhi, skuat Super Elja gagal menambah gol.

Meski begitu, Seto Nurdiyantoro mengatakan, sepanjang babak pertama, performa timnya menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan ketimbang pertandingan sebelumnya.