Wednesday, August 3, 2016

Agen Bola - Drama Pergantian Pelatih Klub ISC, Djanur: Itu Hal Biasa

Agen Bola - Drama Pergantian Pelatih Klub ISC, Djanur: Itu Hal Biasa - Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 memakan banyak korban pelatih. Mereka ada yang dipecat dan mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Tapi, prestasi tim menjadi penyebab kebersamaan mereka dengan klub harus berakhir.
Agen Bola Online
Agen Bola - Ada nama Luciano Leandro (PSM Makassar), Dejan Antonic (Persib), Stefan Hansson (Persela Lamongan), Eduard Tjong (PS TNI), Agus Sutiono (Perseru Serui), Subangkit (Mitra Kukar), serta teranyar Jafri Sastra (Persipura Jayapura) dan Paulo Camargo.

Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman ikut berempati atas kondisi yang dialami para pelatih tersebut. Sebagai sesama pelatih, ia sadar dan tahu betul apa yang dirasakan mereka. Meski begitu, pria yang akrab disapa Djanur itu mengatakan pemecatan atau pengunduran diri pelatih dari sebuah klub adalah hal biasa. Itu merupakan konsekuensi pekerjaan.

"Itu (pemecatan atau mengundurkan diri) adalah sebuah risiko bagi pekerjaan sebagai pelatih," kata Djanur, Rabu 3 Agustus 2016.

Kondisi itu menurutnya tidak hanya dirasakan pelatih lokal atau pelatih asing yang berkiprah di Indonesia. Pelatih kelas dunia pun berada dalam situasi yang sama, bisa kapan saja dipecat atau mengundurkan diri.

"Bukan hanya di negara kita, pelatih sehebat apapun pasti mengalami fenomena seperti ini. Ini fenomena biasa," ucapnya.

Bagi pemilik klub, prestasi jadi salah satu acuan untuk menentukan nasib pelatih. Sebab prestasi sebuah tim akan sangat berkaitan erat dengan gengsi dan tekanan suporter. Sementara jika menilik kondisi saat ini, ISC hanya sebatas turnamen yang tidak jelas ujungnya. ISC bukan kompetisi reguler, melainkan hanya sebatas turnamen.

Meski begitu, ISC tetap dilakoni serius oleh klub. Sehingga ketika klub dianggap tidak berprestasi, pemecatan bisa dilakukan kapan saja oleh pihak klub terhadap sang pelatih. Atau sebaliknya, sang pelatih merasa bertanggungjawab atas prestasi tim dan memilih mengundurkan diri.

"Sebetulnya (ISC) nama dan pengakuan saja, pelaksanaannya saya pikir tidak beda jauh dengan kompetisi, termasuk antusiasme penonton. Saya pikir mereka antusias meski ini hanya sekedar turnamen," tandas Djanur.